Jakarta – Taman Iskandar Muda (TIM) Cabang Pasar Minggu menggelar buka puasa bersama sekaligus memperingati Nuzulul Quran Ramadhan 1445 Hijriah di Meunasah Baroe, Jalan Sirsak, Nomor 6, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Sabtu 23 Maret 2023. Kegiatan dihadiri ratusan masyarakat Aceh di Jabodetabek dari berbagai kalangan.
Ratusan Warga dan Tokoh Aceh di Jabodetabek Hadiri Buka Puasa Bersama PPTIM
Sebelum buka puasa, diawali dengan samadiah disertai zikir bersama yang pimpin Teungku Basri Hanafiah. Kemudian buka puasa dengan menu khas Aceh. Setelah buka puasa dan Shalat Magrib berjamaah, dilanjutkan dengan Shalat Isya dan Tarawih berjamaah yang dipimpin oleh Ustadz Iswandi Abdullah.
Kemudian dakwah Nuzulul Quran disampaikan oleh penceramah kondang Aceh, Teungku H Yusri Puteh.
Foto-Foto Buka Puasa Bersama PPTIM Ramadhan 2024
Pengurus TIM Cabang Pasar Minggu, Iskandar Ali mengatakan bahwa kegiatan ini untuk memperkuat ukhuwah islamiyah sekaligus menyambut Nuzulul Quran. “Semoga kita semua menjadikan Alquran sebagai sumber inspirasi. ”
Sementara Teungku Yusri Puteh dalam tausyiahnya mengajak jamaah untuk menjadikan Ramadhan sebagai momentum memperbanyak amal ibadah dan meningkatkan ketakwaan kepada Allah. Yusri menamsilkan Ramadhan ibarat kereta nenuju surga Allah, sementara tiap Muslim yang sudah bersyahadat sudah memiliki tiket untuk naik ke dalamnya.
“Kita sudah pegang tiket ini, kalau kita biarkan kereta itu pergi tanpa kita naik, berarti kita termasuk orang bodoh. Nanti akan menyesal setelah kereta pergi,” katanya.
Yusri menyampaikan nasihat-nasihat agama dengan gaya khas diiringi humor yang membuat jamaah tertawa.
Yusri mengatakan Ramadhan adalah bulan penuh rahmat, ampunan, dan dibebaskan umat manusia dari api neraka. Setiap manusia, kata dia, hendaknya tidak meremehkan azab neraka. Untuk itu harus selalu meminta perlindungan dari neraka dan Ramadhan adalah bulan terbaik untuk memohon.
Setiap manusia, kata Yusri, akan tiba ajal kembali kepada Allah. Jangan sampai kembali kepada Allah dalam keadaan kosong tanpa membawa amal. Yang sangat berbahaya adalah ketika mati hanya membawa dosa-dosa.
“Kita lahir ke dunia tanpa dosa, jangan sampai kembali kepada Allah dakam kondisi membawa dosa-dosa.”
Yusri Puteh juga mengingatkan agar masyarakat Aceh di perantauan tetap menjaga nilai-nilai keislamanan dan Aceh. Menjaga selalu ukhuwah dan menjaga nama baik Aceh.