Jakarta – Pengurus Pusat Taman Iskandar Muda (PPTIM) mulai mendata putra-putri asal Aceh yang maju jadi kontestan di Pemilu 2024 baik sebagai calon legislatif, senator, maupun kepala daerah dalam daerah pemilihan di wilayah Jabodetabek dan sekitarnya.
Setelah terdata nanti PPTIM akan mengumpulkan mereka semua untuk silaturahmi dan meminta komitmen agar jika terpilih, jangan melupakan daerah asalnya dan harus siap membela masyarakat Aceh jika dibutuhkan.
Pendataan dan rencana silaturahmi l tersebut digagas oleh Ketua Umum PPTIM Ir. H. Muslim Armas. PPTIM sudah mengirimkan surat ke seluruh TIM cabang untuk membantu pendataan para kontetan Pemilu 2024 asal Aceh.
Muslim Armas Tegaskan PPTIM Segera Miliki Perusahaan dan Lembaga Bantuan Hukum!
PPTIM sebagai induk organisasi paguyuban masyarakat Aceh bertanggung jawab menyatukan seluruh elemen masyarakat Aceh di perantauan, kemudian saling mendukung dan membantu antarsesama. Hal inilah yang mendorong PPTIM ingin mengumpulkan semua caleg asal Aceh.
Muslim menegaskan PPTIM akan tetap menjaga independensi organisasi dan tidak berpolitik praktis. Tujuan silaturahmi dengan para caleg asal Aceh adalah untuk membuat komitmen dengan mereka jika terpilih di Pemilu 2024, maka mereka jangan lupa dengan daerah asal dan harus selalu siap membela atau membantu warga Aceh di perantauan saat dibutuhkan.
“Organisasi TIM tidak berpolitik praktis tetapi orang-orangnya harus melek politik supaya punya bargaining politik dalam berbagai tingkatan. Dalam memilih silahkan sesuai dengan akal dan hati nurani,” ujar Muslim, Minggu 24 Desember 2023.
Silaturahmi dengan For-JAK, Ketum PPTIM Muslim Armas Serukan Rakyat Aceh Bersatu
“Saat ini ada saudara-saudara kita sesama orang Aceh maju jadi caleg lewat berbagai partai politik, tentu perlu kita dukung bersama supaya bisa lolos duduk di parlemen. Dari sekarang kita buat komitmen bahwa jika kelak saudara kita duduk di parlemen jangan lupa memikirkan dan membela orang Aceh saat diperlukan,” lanjut Muslim.
Menurut Muslim Armas, anggota parlemen harus bisa menggunakan akses kepada kekuasaan di berbagai tingkatan baik presiden, gubernur, bupati, dan wali kota saat masyarakat Aceh membutuhkan. Jadi jika ada orang Aceh yang lolos ke parlemen tentu saja akan mudah dalam menggolkan aspirasi terkait kemaslahatan masyarakat Aceh ke penguasa di berbagai level.
“Jadi kita akan punya akses siapapun penguasanya.”