Jakarta – Ketua Umum Pengurus Pusat Taman Iskandar Muda (PPTIM) Ir. H. Muslim Armas menyatakan bahwa PPTIM segera mendirikan badan usaha berbentuk perseroan terbatas sebagai penunjang kemandirian organisasi. Selain itu akan membentuk Lembaga Bantuan Hukum (LBH) untuk membela warga Aceh yang terzalimi di perantauan.
Hal itu disampaikan Muslim Armas dalam sambutannya pada perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW 1445 Hijriah yang digelar Perkumpulan Persaudaraan Peulumat Labuhan Haji Timur Aceh Selatan (PEPPAS) Jakarta Raya memperingati di Masjid Baitussalim, Kompleks Palapa, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Minggu,19 November 2023.
Mengenal Muslim Armas, Perekat Perantau Aceh dan Pemilik 8 Perusahaan Level Nasional
“PPTIM saat ini sedang merintis perusahaan sebagai sarana penunjang PPTIM ke depan agar lebih mandiri,” ujar Muslim Armas.
PPTIM, lanjut Muslim, juga segera membentuk Lembaga Bantuan Hukum yang bisa memberi advokasi atau pendampingan hukum kepada masyarakat asal Aceh yang terzalimi atau berurusan dengan hukum.
Selama kepengurusan Muslim Armas, Badan Advokasi PPTIM aktif membantu advokasi kasus warga Aceh yang terzalimi di Jakarta. Di antaranya adalah memberi pendampingan hukum pada seorang ibu muda asal Lhokseumawe yang diperkosa di Jakarta Utara dan membentuk tim advokasi kasus pembunuhan Imam Masykur oleh oknum Paspampres.
Agar lebih maksimal memberi pembelaan hukum kepada masyarakat Aceh yang terzalimi di perantauan, PPTIM akan membentuk LBH khusus di bawah naungan PPTIM dengan melibatkan advokat-advokat Aceh di Jakarta.
Muslim Armas dan Jalan Pedang Memodernisasi Taman Iskandar Muda
Pendirian perusanaan dan LBH bagian dari visi misi Muslim Armas yang ingin menjadikan PPTIM sebagai organisasi mandiri, dan lebih peduli dengan masyarakat Aceh di perantauan yang rentan berhadapan dengan hukum.
Muslim mengajak masyarakat Aceh di perantauan terutama dalam naungan Keluarga Besar TIM agar selalu kompak. TIM sebagai organisasi paguyuban masyarakat Aceh tertua kink sudah mempunyai 52 cabang seluruh Indonesia dan didukung oleh organisasi sektoral, dan organisasi lokal.
“Kita berharap semuanya agar bisa kompak,” ujarnya.
Maulid Nabi yang digelar PEPPAS dihadiri ratusan warga termasuk tokoh masyarakat Aceh di Jakarta diisi dengan kenduri serta tausyiah yang disampaikan pendakwah Ustadz Makher Khan dan Ustadz Rani Al Harisi. Kemudian ditutup dengan doa yang dipimpin oleh Dr. Irfan Abi Rajesh yang juga Ketua Ikatan Masyarakat Aceh Selatan (IKAMAS).
Koki Mi Aceh Dikeroyok Preman, PPTIM Minta Polisi Tangkap Pelaku dan Proses Hukum
Ketua PEPPAS Jakarta Raya, Mukhtaruddin Khan mengatakan bahwa perayaan Maulid Nabi selain wujud kecintaan kepada Rasulullah, juga sebagai ajang syiar Islam, serta sarana silaturahmi.
“Mari kita jaga dan rawat selalu rasa persaudaraan serta solidaritas,” katanya.